Capim KPK Setyo Budiyanto Meniadakan Lift Khusus Pemimpin KPK

- Penulis

Senin, 18 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, MF – Calon Pimpinan (Capim) KPK Setyo Budiyanto bakal meniadakan lift VIP yang digunakan khusus para Pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, karena hal itu membuat interaksi dengan pegawai menjadi minim.

Menurut dia, hal itu menjadi salah satu visinya agar para Pimpinan KPK lebih berintegritas. Sehingga nantinya seluruh fasilitas lift yang ada di Gedung KPK akan berlaku secara umum untuk digunakan pegawai maupun pejabat.

“Selama ini pimpinan itu turun di basement, kemudian masuk lift VIP sampai ke lantai 15 dan tidak pernah ketemu dengan pegawai, tidak pernah berinteraksi dengan pegawai, kemudian pulang juga seperti itu,” kata Setyo saat uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK yang digelar Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan kondisi demikian, dia menilai hubungan antara pimpinan dan pegawai di KPK sangat jarang. Menurut dia, hubungan yang terbangun di antara para pimpinan dan pegawai KPK akan lebih bagus.

Di samping itu, dia pun ingin agar para Pimpinan KPK bersifat lebih kolektif kolegial dalam memimpin lembaga antirasuah itu. Menurut dia, sikap kolektif kolegial secara maksimal akan menjadi kekuatan dalam pemberantasan korupsi.

“Kami berharap bahwa pimpinan betul-betul kolektif kolegial, tidak ada lagi istilahnya 3-2, 4-1, tapi betul-betul kolektif kolegial,” kata mantan Direktur Penyidikan KPK itu.

Adapun Setyo Budianto selaku Calon Pimpinan KPK yang berlatar belakang perwira tinggi Polri itu menjadi peserta pertama yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Pada Senin ini, ada tiga capim KPK lainnya yang juga akan mengikuti uji kepatutan, yakni Poengky Indarti, Fitroh Rohcahyanto, dan Michael Rolandi Cesnanta.

Berita Terkait

Anggaran Konsumsi Tamu Capai Rp31 Juta Lebih, Kasudisbud Jakbar Diduga Jarang Ngantor
Kolaborasi Lintas Elemen, Rawa Buaya Tampilkan Wajah Baru
Pembangunan Ilegal Tak Ditindak, Pegawai CKTRP Tambora Terkesan Lindungi Pelanggaran
Sudah 5 Bulan Kasus Dugaan Pencabulan Anak, Polrestro Jakbar: Kami Sedang Mendalami Keterangan Saksi
Berseragam Karang Taruna, Tetap Diciduk: Polisi Gagal Bedakan Preman dan Warga
Warga Minta Kantah Jakbar Sediakan Formulir Online Seperti Jaktim
Ngulik Betawi Nyok!: Historia Batavia Bahas 500 Tahun Jakarta
Tempati Kantor Baru, AMKI Gelar Syukuran dan Rapat Konsolidasi Perdana

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 12:53 WIB

Anggaran Konsumsi Tamu Capai Rp31 Juta Lebih, Kasudisbud Jakbar Diduga Jarang Ngantor

Senin, 19 Mei 2025 - 08:21 WIB

Kolaborasi Lintas Elemen, Rawa Buaya Tampilkan Wajah Baru

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:40 WIB

Pembangunan Ilegal Tak Ditindak, Pegawai CKTRP Tambora Terkesan Lindungi Pelanggaran

Rabu, 14 Mei 2025 - 08:07 WIB

Sudah 5 Bulan Kasus Dugaan Pencabulan Anak, Polrestro Jakbar: Kami Sedang Mendalami Keterangan Saksi

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:57 WIB

Berseragam Karang Taruna, Tetap Diciduk: Polisi Gagal Bedakan Preman dan Warga

Berita Terbaru

Jakarta

Kolaborasi Lintas Elemen, Rawa Buaya Tampilkan Wajah Baru

Senin, 19 Mei 2025 - 08:21 WIB